La..la..laa...halloooooo siapa hayo yg pernah bilang kalo di negeri minyak Brunei Darussalam ga ada tempat yg menarik buat dikunjungi? loe ya..? loe kan..? dan pasti elo juga deh. Well lemme tell you somethin brotha loe semua udah salah besar. Brunei itu menarik banget kelesssssss....banyak banget spot spot bagus yang layak di kunjungi.
Water Front |
Adalah Achmad sang driver dari hotel yang menjemput gue di airport. Achmad bercerita bahwa hari ini (jum'at) adalah hari libur. Ya, tidak seperti umumnya kita di Indonesia, hari jumat adalah hari libur bagi masyarakat di Brunei. Betul saja, jalanan tampak tidak seberapa ramai, pas sekali, saya memang sedang ingin menjauh dari keramaian. Kemudian si Achmad kembali melanjutkan ceritanya, bahwa ia adalah seaorang mantan atlit bola voli di kerajaan Brunei dan pernah bertanding di Indonesia, lebih tepatnya di Surabaya. Ironis, ternyata tidak hanya di Indonesia aja profesi atlit memiliki masa depan yang agak "ya udah lah ya", sampai harus jadi driver di hotel segala. Menariknya Achmad mengembalikan tips yang gue berikan dan kemudian gue baru tahu bahwa ternyata airport pick up di hotel ini pun gratis. Begini neh kalo bisnis di negara yang dah kebanyakan duit...banyak gratisannya.
Selain traveling sebenarnya gue juga ke negeri minyak ini untuk menemui seorang teman lama (wuekss). Teman yang gue kenal saat berasik mahsyuk dalam sebuah festival budaya di Bondowoso. si Issam namanya, Issam ini sebenarnya orang Cirebon tapi logat dan tampangnya emang ga kayak orang Cirebon kebanyakan. Usut punya usut doski (taelaaa doski) keturunan Arab..kampung Arab maksudnya hehehe. Nah si Issam kemarin jemput gue ke hotel bersama Fajar, Barudak Bandung yang udah tiga tahun kerja di Bandar Seri Begawan. Ampun dijeh, kemana mana jalan ketemunya orang Indonesia lagi, Indonesia lagi.
meeting Issam and fajar |
Issam dan Fajar memulai tugas nya sebagai tour guide gue selama di Brunei dengan membawa gue ke sebuah pantai. Pantai yang tenang, dan syahdu (duileee), mirip pantai pantai di film Dono featuring Eva Arnaz. Bener aja pas gue sampai di salah satu sisi pantai, ada seorang cewe Brunei lagi joging dengan head band dan gerakan berlarinya yaoloooo seolah sedang berlari di slow motion. Asli lebuay. Pantai ini tampak seperti pantai pribadi, letaknya yang berada di halaman belakang sebuah hotel ternama di Brunei, memberi kesan ekslusif.
Setelah mentari kembali ke peraduannya, kami memutuskan untuk mencari makan malam di "Bandar", begitu sebutan mereka untuk pusat kota. Sebuah restaurant all u can eat menjadi pilihan kami. waktu pun seolah membeku diantara perbincangan perbincangan gue bersama Issam dan Fajar. Menarik sekaligus kagum mendengar cerita kedua kawan ini. Selesai bersantap malam kami meneruskan perjalanan kami menuju sebuah night market. Sebenarnya gue pernah melihat yang seperti ini saat gue berkunjung ke Kuching di Sarawak dan Sabah beberapa waktu yang lalu. Hmm namun tetap saja melihat pasar selalu menjadi daya tarik tersendiri buat gue.
masjid Sultan Hassan Al Bolkiah |
masih ada terusannye.....
Ditunggu lanjutannya ya, Hen :)
BalasHapusRgds,
Inong