Seriously VISA..?
Banyak orang yang bertanya kenapa tidak ke
Jepang, kenapa tidak ke Amerika, kenapa tidak ke negara negara di Eropa?. Jawaban saya sebenarnya cukup sederhana,
karena di sana tidak ada saus sambal
yang se-enak di Indonesia. Oke saya melantur, sebenarnya saya ingin mengunjungi
daerah daerah yang saya sebutkan tadi, tapi entah mengapa, keinginan saya
selalu berhasil dipatahkan ketika ingat keharusan mengurus VISA. VISA seperti
kitra ketahui masih diperlukan bagi WNI yang hendak mengunjungi negara negara lain, tertutama negara negara "adi kuasa" yang beberapa tahun belakangan ini sedikit kehilangan kedigdayaannya
karena dihempas krisis ekonomi. (sukurin hehe).
Saya sedang tidak ingin berjibaku pada
teori keimigrasian, saya pun malas menelaah apa sebenarnya tujuan negara-negara
tersebut mengharuskan WNI untuk memohon VISA. Mendengar kalimat memohon VISA
saja saya seperti alergi luar biasa. Seolah olah kita adalah warga negara kelas
rendahan yang boleh di filter oleh negara lain seenaknya. Seorang teman pernah
mengatakan bahwa ada makna “pengawasan” dibalik prosedur permohonan VISA. Kalau
benar demikian kenapa berlaku diskriminatif, contohnya kenapa orang Indonesia
kalau ke Eropa harus mengantongi VISA yang ditentukan
subjektif, sementara warga negeri Jiran tidak. Apakah karena mereka termasuk
negara persemakmuran Inggris? lantas apa pula relevansinya sejarah terhadap
pengawasan. Emang ga ada apa orang negeri petronas itu yang bakal diam diam
jadi pekerja gelap disana. Saya tidak hendak mengatakan “ada” tapi kembali pada
konteks pengawasan, bukankah hendaknya pengawasan dilakukan pada semua orang
dari negara manapun tanpa terkecuali. Selain
itu kenapa di seputaran Asia Tenggara kita tidak perlu mengantongi VISA? Apakah
ini artinya negara negara di Asia Tenggara sudah memiliki mekanisme pengawasan
yang lebih canggih ketimbang negara-negara adidaya tersebut? sudah pasti
jawabannya tidak.
Dari situasi sederhana ini saja saya merasa
ada sisi nasionalisme yang masih harus kita jaga saat berkunjung ke negeri
orang. Saya masih merasa belum perlu-perlu banget mengunjungi negara negara “sombong” yang masih memperlakukan kita sebagai
warga dunia kelas rendahan kemudian
membangun hubungan sub ordinasi. Saya juga merasa sudah tidak layak lagi mereka memfilter kita, sebab saat ini ekonomi kita sudah sangat maju, kita adalah salah satu poros baru ekonomi Asia bahkan di dunia saat ini. Kita adalah
salah satu negara dari sedikit negara yang memiliki ketahanan bursa terbaik, jadi buat
apa menghabiskan waktu dan uang untuk urus VISA padahal kita kesana juga mau
buang–buang uang. Bukankah demikian menurut anda.
Setuju Bang..!! Jauh-jauh ke Amerika. Ke pantai Mutun aja banyak yang belum pernah kali.
BalasHapusHaisss om isam.seratus buat bang isam..anw dah jd raja minyak apa dsna?hehe
Hapusya gitu-gitu negara mereka maju,tertib,aman,bersih apakah indonesia begitu?setiap negara kan punya aturannya.
BalasHapusMaju apanya....dah pada kolaps gitu..hahaha anw ini semua bukan tentang mereka tapi tentang saya yang tidak mau difilter secara subjektif.
Hapus