Kamis, 03 Januari 2013

Journey To Batam ( part 1 )

Seperti mengulang kembali perjalanan enam tahun yg lalu. Saat saya pertama kali berani ke luar negeri. Saat itu pilihan saya adalah Singapura, dan masih seperti enam tahun yang lalu perjalanan saya kali ini pun masih menuju negara yang sama yaitu Singapura. Rutenya pun juga tidak berbeda yaitu melalui Batam. Bedanya, saat ini saya di Batam tidak hanya sekedar transit namun juga akan bermalam di kota ini. Berbekal tiket promo Garuda Indonesia yg telah saya beli sekitar enam bulan yg lalu, saya pun mendarat di Hang Nadim int'l airport.
Indonesia
Dengan penuh rasa percaya diri beberapa saat setelah landing saya bergegas keluar bandara dan menuju konter tiket Damri. Ya, saat ini bandara batam memang sudah dilayani bus Damri. Walau masih seadanya namun ini sebuah kemajuan. Tidak seperti 6 kali pertama saya kesini saya mengalami perdebatan tawar menawar yang hebat dengan sopir taxi. Beradasarkan info yg saya terima, untuk menuju pusat kota saya perlu berhenti di lampu merah Kepri Plaza, (sebuah tempat perbelanjaan baru yang cukup besar di kota Batam) untuk kemudian menyambung kembali dengan angkot berwarna merah yang berlogo " Bermibar" Entah apa lah artinya. Angkot berwarna merah yag saya tumpangi kali ini cukup eksentrik. Dengan musik latar yang mirip sekali pusat kebugaran murahan, namun bagusnya angkot ini menyediakan tissue gratis untuk penumpangnya. Luar biasa.
Angkot Hygene
Tujuan akhir saya adalah Nagoya, tempat saya akan menginap kali ini. Secara kultur Batam sebenarnya cukup mirip dengan kampung halaman saya di Sumatra Barat. Sebagian penduduk melayunya pun ternyata berbahasa Padang. Jadi perjalanan ini seperti membawa saya kembali ke kampung halaman. Penduduk di kota Batam nampaknya berasal dari beberapa etnis besar seperti Melayu (yang sebagian besar bersuku Minang), Tionghoa dan tentunya Jawa.

Transportasi umum di kota ini menurut saya termasuk bisa diandalkan. Meskipun tidak banyak bus beroperasi namun taxi dan ojek sangat mudah ditemui. Khusus untuk ojek, anda hanya perlu berdiri dimanapun anda berada, di pinggir jalan kah, atau di halte, ojek dengan sangat ramah akan menghampiri anda Ongkosnya pun relatif murah.

1 komentar:

  1. salam,
    tumpang tanya,dari bandara hang nadim nak ke pusat bandar ada bus Damri kan?

    Thanks,

    BalasHapus