Kamis, 03 Januari 2013

Journey To Batam ( part 2 )

Hari kedua di kota ini saya putuskan untuk melihat lihat keramaian. Nagoya Mall sepertinya layak menjadi tempat pelarian sesaat saya. Mall yang katanya terbesar di pusat kota Batam ini sukses membuat saya tereperanjak. Terperanjak akan betapa ramainya tempat ini, entah karena libur panjang, atau memang keadaan setiap harinya memang demikian. Terlihat bayak sekali penjaja makanan, baik di dalam maupun diluar mall. umumnya makanan yang dijajakan adalah makanan cepat saji. tak jauh berbeda dengan di ibu kota. Namun demikian ada satu restoran cepat saji yg menarik perhatian saya. Rumah makan ini saya rasa tidak ada di Jakarta, slogannya pun menurut saya sangat "tak biasa". Penggunaan bahasa inggris yan menjadi slogan restoran ini menurut saya membingungkan. Apa karena saya yg memang tidak bisa ber bahasa inggris ya. Entahlah. Coba saja teman mengartikan slogan ini. 

Makanan lainnya yg menarik perhatian saya adalah beraneka ragam kue yg mengundang selera. Saya membeli sekotak kue brownis dengan campuran buah naga dan blueberry, enak sekali, rotinya empuk, moist sekali, dan pasta blueberry nya pun melimpah. Jika anda pecinta makanan, kota Batam adalah destinasi yg wajib anda kunjungi. Terutama bagi para penggemar seafood. Selain Makanan, Batam juga dikenal sebagai tempat dimana kita dapat dengan mudah menemukan barang barang branded dengan harga super murah. tentu saja barang barang branded ini adalah palsu jadi jangan berharap kualitasnya baik. Money worth lah. Namun bagi anda yang mungkin harus selalu up dated dengan barang barang terkini namun tak ingin menguras kocek terlalu dalam. Nagoya Mall nampaknya tempat yang tepat bagi anda. Silahkan coba borong barang barang disini.

heaven for the faker

Waktu sudah sedemikian larut, saatnya saya pulang, dan bersiap untuk berangkat menuju negeri Singa. Apa daya perjalanan saya menuju beberapa tempat lainnya harus saya urungkan sebab mahalnya harga tiket. Awalnya saya memang berencana ke pulau Bintan namun apa daya waktu dan biaya tak memungkinkan. Seperti saya katakan sebelumnya ini bukan lah kali pertama saya ke Singapura, namun perjalanan kali ini cukup berkesan karena rute yg sama seperti inilah yg saya lalui saat pertama kali saya mengecapkan passport saya sekitar enam tahun yang lalu. perjalanan kali ini juga penting karena kali ini insyaallah akan menjadi pergantian tahun saya yg pertama di luar Indonesia tercinta. Dengan menempuh perjalanan selama kurang lebih 20 menit dari pusat kota (Nagoya) saya pun tiba di ferry terminal di Batam Center.

Di pelabuhan Batam Center, komplek pelabuhannya terhubung dengan sebuah pusat perbelanjaan. Suatu kemajuan memang, sayangnya pelabuhan ini terlalu kecil, sehingga suasana berdesakkan sulit terhindari. Terutama pada saat anda hendak boarding di Imigrasi. hectic sekali. Belum lagi papan informasi yg terlalu menyedihkan diperburuk dengan alat panggil yg tidak beroperasi dengan baik, menambah kesemrawutan suasana pelabuhan.
Seperti hendak dengan sengaja kembali ke zaman sebelum manusia kenal teknologi.

Perjalanan menuju Singapura melalui jalur laut ditempuh sekitar 1 jam, di kejauhan sudah dapat saya lihat kemegahan menara Marina Bay yang mirip kapal pesiar itu. Hmmm mari kita jelajahi Singapura dalam semangat pergantian tahun. Singapore here i come....

2 komentar:

  1. kayaknya untuk ke sin lagi perlu coba via batam deh uda

    BalasHapus
  2. Dulu wakti tiket ke sing dari jakarta mahal, sempet ke sing via batam tapi ngak sempet keliling. Cuman nyobain sop ikan nya aja trus cabut.

    Kayak nya perlu di kunjungin nich batam, sekalian ke bintan :)

    BalasHapus